''
PROGRAM INOVASI: Konservasi Pohon Bakau Sebagai Mitigasi Perubahan Iklim Bersama Masyarakat Jatinegara Kaum
PT ANTAM Tbk. UBPP Logam Mulia memiliki kolam seluas 1.661 m2 yang sebelumnya difungsikan sebagai kolam serapan air hujan, dimana penggunaan kolam dirasa tidak optimal. Kolam yang berada di sekitar area produksi secara penggunaan dan fungsi masih bisa digunakan kembali secara optimal untuk konservasi keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna langka.
Tumbuhan akan mengurangi karbon di atmosfer melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam jaringan tumbuhan, salah satunya pohon bakau yang memiliki karakteristik menyerap karbondioksida lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan lain, selain itu pohon bakau juga dapat menarik perhatian berbagai jenis fauna yang sesuai dengan ekosistem bakau, untuk singgah dan tinggal di area tersebut, sehingga dapat meningkatkan jumlah keanekaragaman hayati.
Oleh karena itu pada kondisi tersebut, konservasi pohon bakau dilakukan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim di internal UBPP Logam Mulia bersama masyarakat Jatinegara Kaum yang diperkenalkan oleh Bapak Budhi Santoso selaku manager Health Safety and Environment (HSE) pegawai PT Antam Tbk. UBPP Logam Mulia serta pihak Manajemen yaitu Bapak Iwan Dahlan sebagai upaya penerapan inovasi berbasis konservasi keanekaragaman hayati di masyarakat.
Asal usul ide perubahan atau inovasi ini yaitu mengeliminasi karbondioksida yang ada di area UBPP Logam Mulia, terutama di area produksi yang berada disekitar kolam, sehingga menurunkan kadar karbondioksida di area tersebut. Selain itu penerapan metode konservasi pohon bakau yang dilakukan di kolam UBPP Logam Mulia melibatkan masyarakat Jatinegara Kaum sehingga menjadi transfer knowledge kompetensi inti perusahaan mengenai pentingnya pelestarian lingkungan yang berbasis konservasi keanekaragaman hayati.
Konservasi Pohon Bakau Sebagai Mitigasi Perubahan Iklim sebelumnya belum pernah diterapkan di internal UBPP Logam Mulia dimana pohon bakau mampu melakukan penyerapan karbon 3 kali lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang lain, kemampuan penyerapan karbondioksida berada pada tegakan bakau, sedimen bakau, dan serasah daun bakau. Tingkat penyerapan karbondioksida pada tegakkan bakau sebesar 697,607 ton/ha, pada sedimen bakau sebesar 1762,281ton/ha, dan pada serasah daun bakau sebesar 0,00606.
NO |
BAGIAN |
LUASAN KOLAM UBPP LM (ha) |
KEMAMPUAN PENYERAPAN CO2 (ton/ha) |
KEMAMPUAN PENYERAPAN CO2 DI UBPP LM (ton CO2 EQ) |
1 |
Tegakkan Bakau |
0,016 |
697,607 |
11,2 |
2 |
Sedimen Bakau |
0,016 |
1.762 |
28,20 |
3 |
Serasah Daun Bakau |
0,016 |
0,00606 |
0,00010 |
Tabel 1. Kemampuan Penyerapan CO2 oleh Konservasi Pohon Bakau
Inovasi ini merupakan metode baru yang tidak terdapat di Best Practice dan inovasi PROPER KLHK 2017, 2018, 2019, dan 2020. Inovasi ini juga telah diverifikasi oleh pihak ke-3 yakni PT Lafirza Econex Konsultan serta telah dipublikasikan melalui buku inovasi dengan nomor ISBN 978-623-91775-7-7.
Sebelum program
Kondisi Kolam UBPP Logam Mulia Sebagai Resapan Air Hujan
Setelah Program
Konservasi Pohon Bakau Sebagai Mitigasi Perubahan Iklim
Pada tahun 2020, penerapan metode ini secara sistem telah memberikan nilai tambah pada penyerapan karbondioksida di lingkungan perusahaan. Konservasi ini dilakukan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim yang berdampak pada penurunan nilai karbondioksida di UBPP Logam Mulia sebesar 39,4 ton CO2eq. Dengan adanya program ini maka tidak diperlukan biaya engineering control untuk mengurangi CO2 di area sekitar (Supplier), sehingga membuat karyawan dan masyarakat sekitar mendapatkan udara ambien dengan kualitas yang lebih baik (Konsumen), dan membantu perusahaan untuk mengurangi emisi CO2 yang ada di area UBPP Logam Mulia (Produsen).
Semua informasi terkini, kegiatan, promo dan penawaran menarik lainnya dari ANTAM Logam Mulia.